Infeksi Mata Konjungtivitis


Informasi terbaru Infeksi Mata Konjungtivitis kami sediakan khusus untuk pembaca setia info-ablit.blogspot.com, semoga informasi Infeksi Mata Konjungtivitis memberikan pengetahuan lebih untuk kita semua. Inflamasi konjungtiva mata yang disebabkan oleh proses infeksi, iritasi fisik, atau respons alergi dikenal sebagai konjungtivitis. Pada inflamasi, konjungtiva menjadi merah, bengkak, dan nyeri ditekan. Konjungtivitis akibat infeksi bakteri kadang-kadang disebut mata merah (pink eye). Mata merah dapat terjadi sendiri, atau dapat terjadi bersamaan dengan infeksi telinga. Konjungtivitis viral sering disebabkan oleh infeksi adenovirus. Konjungtivitis bakterial dan viral sangat menular. Konjungtivitis alergi terjadi sebagai bagian dari reaksi inflamasi terhadap alergen lingkungan. Stimulasi fisik oleh benda asing di mata juga akan mengiritasi dan menginflamasi konjungtiva sehingga menyebabkan inflamasi dan nyeri.

Gambaran Klinis
  • Konjungtiva merah dan bengkak. Pada konjungtivitis infeksi atau alergi, kedua mata biasanya terkena.
  • Fotofobia (aversi terhadap cahaya).
  • Rabas purulen adalah karakteristik konjungtivitis bakterial. Infeksi dan rabas sering dimulai di satu mata dan menyebar ke mata yang lain. Mata mungkin tertutup oleh selaput kehijauan.
  • Rabas encer dan jernih adalah karakteristik konjungtivitis viral. Konjungtivitis viral sering menyertai infeksi saluran napas atas.
  • Rasa panas dan gatal pada mata adalah karakteristik konjungtivitis alergi.
  • Konjungtivitis akibat benda asing dikaitkan dengan ketidaknyamanan dan perasaan seperti ada pasir atau kerikil halus pada mata. Biasanya dengan benda asing, hanya satu mata yang terkena.

Diagnosis
  • Diagnosis ditegakkan setelah riwayat dan pemeriksaan fisik. Kultur dapat diperlukan pada beberapa keadaan.
  • Benda asing pada mata harus divisualisasi dengan menggunakan lampu khusus, yang disebut lampu Wood.

Komplikasi
  • Infeksi bakteri tertentu (gonore, beberapa jenis konjungtivitas klamidia) dan infeksi virus dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata jika tidak diobati.
  • Benda asing di mata dapat menyebabkan abrasi kornea dan pem-bentukan jaringan parut.
  • Konjungtivitas dapat menjadi gejala awal penyakit sistemik berat, yaitu penyakit Kawasaki. Penyakit ini adalah salah satu vaskulitis yang tersebar luas yang memengaruhi banyak organ tubuh, termasuk jantung, otak, sendi, Kati, dan rnata. Penyakit ini dimulai secara akut dengan demam tinggi, yang diikuti secara singkat dengan konjungtivitis bilateral yang signifikan karena tidak adanya rabas dan prosesnya yang lama. Ruam dan pembengkakan tangan dan kaki menyertai gejala awal ini. Diagnosis dini penting untuk mencegah kerusakan pada arteri koroner. Terapi untuk penyakit Kawasaki mencakup penggunaan aspirin dan globulin gama.

Penatalaksanaan
  • Konjungtivitis bakterial biasanya diobati dengan tetes mata atau krim antibiotik, tetapi sering sembuh dalam waktu sekitar dua minggu walaupun tanpa pengobatan. Karena konjungtivitis bakterial sangat menular di antara anggota keluarga dan teman sekolah, diperlukan teknik mencuci tangan yang baik dan pemisahan handuk bagi individu yang terinfeksi. Anggota keluarga tidak boleh bertukar bantal atau seprai.
  • Konjungtivitas yang juga berhubungan dengan otitis media diobati dengan antibiotik sistemik. Kompres hangat pada mata dapat mengeluarkan rabas.
  • Konjungtivitis viral biasanya diobati dengan kompres hangat. Teknik mencuci tangan yang baik diperlukan untuk mencegah penularan.
  • Konjungtivitis alergi diobati dengan menghindari alergen apabila mungkin. Antihistamin atau tetes mata yang mengandung steroid dapat digunakan untuk mengurangi gatal dan inflamasi.
  • Konjungtivitis yang disebabkan iritan diobati dengan mengeluarkan benda asing, diikuti dengan penggunaan obat antibakteri.

Daftar Pustaka Buku Saku Patofisiologi Corwin Oleh Elizabeth J. Corwin

Source: http://fkunhas.com/infeksi-mata-konjungtivitis-20110206985.html


Artikel Terkait:
Tinggalkan komentar anda tentang Infeksi Mata Konjungtivitis jika anda suka dengan artikel yang kami suguhkan.

Khasiat Jahe Bagi Kesehatan Tubuh


Informasi terbaru Khasiat Jahe Bagi Kesehatan Tubuh kami sediakan khusus untuk pembaca setia info-ablit.blogspot.com, semoga informasi Khasiat Jahe Bagi Kesehatan Tubuh memberikan pengetahuan lebih untuk kita semua. Banyak sekali jenis tumbuhan yang berguna bagi kesehatan tubuh manusia. Diantara sekian banyak jenis tumbuhan yang berkhasiat bagi kesehatan tubuh adalah tumbuhan jahe. Institut Pertanian Bogor (IPB), melalui lembaga Pusat Studi Biofarma mengadakan penelitian tentang jahe yang sangat berguna bagi kesehatan, bahkan jahe merupakan tumbuhan yang menjadi salah satu bahan untuk minuman tradisional jamu.

Baru-baru ini, Perempuan.com mendatangi Pusat Studi Biofarma IPB di Bogor, guna mengetahui sejauhmana pusat studi tersebut meneliti khasiat jahe bagi kesehatan tubuh. Menurut Prof Dr Ir Latifah K Darusman, Kepala Pusat Studi Biofarma IPB, jahe merupakan tanaman obat yang telah dikenal sejak lama dan digunakan secara luas.

Berikut ini, simak daftar tanya jawab yang dilakukan Perempuan.com dengan Prof Dr Ir Latifah K Darusman seputar penelitian jahe yang dilakukan oleh Pusat Studi Biofarma IPB. Dalam memberi keterangannya, Prof Dr Ir Latifah K Darusman dibantu oleh dua orang stafnya, yakni Rudi Heryanto, SSi, MSi (keahlian separasi bahan aktif) dan Dr Min Rahminiwati (keahlian farmakologi).

Sejauh mana inovasi yang dilakukan IPB pada jahe?
Penelitian-penelitian terkait dengan khasiat/kegunaan jahe memang banyak yang sudah melakukannya. Namun, IPB melalui Pusat Studi Biofarmaka mencoba melakukan kajian terkait dengan jahe pada segmen yang belum banyak disentuh yaitu segmen budidaya, potensi pasar dan kontrol kualitas simplisia jahe. Walaupun begitu beberapa kajian khasiat jahe seperti sifat antioksidannya ataupun cara formulasinya menjadi suatu produk juga tetap dilakukan.

Beberapa penelitian terkait dengan jahe yang telah dilakukan oleh Pusat Studi Biofarmaka adalah, pembuatan prosedur operasi standard untuk budidaya jahe, dengan keunggulan sistem budidaya berbasis bahan bioaktif. Pengembangan teknik analisis untuk kontrol kualitas simplisia jahe. Dalam kajian ini telah dicoba dikembangkan metode penentuan bahan aktif jahe secara langsung dari simplisianya. Juga pengkajian strategi untuk menjadikan jahe sebagai komoditas ekspor. Kajian-kajian ini dilakukan baik secara mandiri ataupun dilakukan bekerjasama dengan instansi lain seperti Departemen Pertanian dan Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Berdasarkan penelitian, ada berapa macam/jenis jahe?
Sampai saat ini, Pusat Studi Biofarmaka tidak melakukan penelitian untuk identifikasi keragaman jenis jahe. Mungkin untuk hal ini Balittro-Deptan, telah melakukannya. Adapun untuk penelitian tentang jahe yang selama ini dilakukan, Pusat Studi Biofarmaka menggunakan tiga jenis jahe yaitu jahe gajah, jahe emprit, dan jahe merah. Untuk aplikasi budidaya yang sedang kami lakukan dalam rangka pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan di Kalimantan Timur (kerjasama ITTO-PSB, IPB-Dephut-PT Inhutani), jenis jahe yang dibudidayakan adalah jahe merah.

Apakah kandungan zat yang berbahaya pada jahe?
Tidak ada efek berbahaya yang akan ditimbulkan oleh komponen kimia dalam jahe selama penggunaannya dilakukan sesuai dengan anjuran. Namun yang harus diperhatikan adalah keberadaan bahan kimia lain (misalnya flatoksin) yang disebabkan kontaminasi simplisia jahe oleh misalnya Aspergillus sp. (yz)

Sumber:
http://www.resep.web.id/tips/khasiat-jahe-bagi-kesehatan-tubuh-part-1.htm/


Artikel Terkait:
Tinggalkan komentar anda tentang Khasiat Jahe Bagi Kesehatan Tubuh jika anda suka dengan artikel yang kami suguhkan.